Selasa, 28 Oktober 2014

Desainer Terkenal Ciptakan Sepatu Sport dengan Hak Tinggi

Sepatu olahraga biasanya akan dibuat senyaman mungkin untuk memudahkan kita bergerak atau berlari. Namun desainer dunia satu ini justru menciptakan sesuatu yang sangat unik yakni gabungan sepatu olahraga dan high heels.

Desainer terkenal, Jeremy Scott, bekerjasama dengan Adidas baru-baru ini menciptakan karyanya yang unik yakni sepatu olahraga berhak tinggi. Anna Dello Russo menjadi model pertama yang diberi kepercayaan oleh Jeremy untuk memakai sepatu nyentrik ini dan memamerkannya di acara Paris Fashion Week.

Sepatu berwarna kuning ini memiliki konsep layaknya sepatu olahraga biasa. Menariknya di ujung alasnya dipasang hak tinggi berupa stiletto sekitar 5-10 centimeter. Selain itu, sepatu ini juga memiliki tambahan desain hingga betis yang bertujuan memberi perlindungan kepada kaki wanita agar terhindar dari benturan.

Sepatu olahraga berhak tinggi sejatinya bukan hal baru di dunia fashion. Sebelumnya konsep ini juga pernah diperkenalkan dengan nama wedgesneakers oleh Isabel Marant. Namun mengingat desainernya seorang Jeremy Scott, maka kemungkinan sepatu ini bisa menjadi trend selanjutnya di dunia fashion.

"Jeremy Scott tak pernah gagal untuk mendorong rasa kreatifnya dalam menciptakan sesuatu," ujar Thomas Merrigan salah seorang penulis mode. "Sepatu ini memang tidak cantik, namun Jeremy mampu menampilkan karya yang eksentrik, pop kultur dan shock factor."

Hingga sejauh ini pihak Adidas masih belum memberi keterangan pasti tentang harga yang dibanderol untuk sebuah sepatu olahraga berhak tinggi ini. Namun setidaknya sepatu ini bisa menjadi salah satu alternatif menarik bagi para wanita pecinta olahraga yang tetap mengedepankan unsur feminimnya.
(http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00047547.html)

Tips Membedakan Sepatu Nike Asli dan Palsu

Tips cara mudah untuk membedakan sepatu Nike yang asli dengan yang palsu:
1.      Lihat logo swoosh [lambang centang khas brand Nike] di bagian dalam sepatu palsu. Apabila sepatu itu palsu, ada semacam satu layer kertas berwarna putih untuk mensupport penjahitan logo swoosh tersebut. Logo swoosh Nike tidak mudah untuk ditiru [dalam proses produksi].
2.      Di setiap baju/sepatu Nike ada sistem penomoran/sizing dengan standard internasional [sama di seluruh dunia]. Ada satu kertas putih kecil, dengan kode-kode barang [disebut juga dengan nomor artikel].
Contohnya kode SU 11, SU melambangkan summer [musim panas] tahun 2011. Lalu ada tiga angka di belakang nomor artikel yang melambangkan warna, contoh: digit 0 di depan untuk warna hitam, 1 untuk warna putih , 4 untuk warna biru, dan 6 untuk warna merah.
Apabila masih ragu-ragu, bisa masuk ke www.nike.com, lalu masukkan nomor artikelnya, untuk mengecek apakah barangnya sama dengan barang yang anda punya

Sejarah Sepatu

Kebanyakan orang, termasuk kalian tentunya, pernah menggunakan sepatu.
Sepatu biasanya kita gunakan ketika akan pergi ke suatu tempat atau beraktivitas.
Selain berfungsi untuk melindungi kaki, sepatu juga membuat penampilan kita menjadi lebih rapi dan enak dipandang.
Tapi, tahukah kalian, sejak kapan manusia menggunakan sepatu?

Sejarah
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa sepatu pertama kali dibuat pada zaman Es atau sekitar 5 juta tahun lalu.
Sepatu itu dibuat dari kulit hewan.
Sepatu primitif (kuno) dalam jumlah besar pernah ditemukan di pedalaman Missouri, Amerika Serikat (AS).
Diperkirakan sepatu itu berasal dari 8000 Sebelum Masehi (SM).
Sepatu lainnya juga pernah ditemukan di pegunungan Prancis dan kemungkinan berasal dari 3300 SM.

Selain dari kulit binatang, ada juga sepatu yang terbuat dari rumput atau semak.
Gunanya, untuk melindungi kaki dari teriknya sinar matahari atau dinginnya suhu.
Selain di Missouri, ditemukan juga alas kaki yang berasal dari peradaban Mesir Kuno, Viking, dan China kuno.

Alas kaki yang berasal dari Mesir Kuno, berhiaskan gambar yang sangat indah.
Alas kaki tersebut merupakan milik raja Mesir.
Alas kaki pada saat itu digunakan untuk menunjukkan status sosial penggunanya.
Di zaman itu, hanya para bangsawan dan orang-orang kayalah yang mampu untuk memakai sepatu.

Masyarakat Yunani Kuno juga memiliki alas kaki yang sangat menunjang kegiatan mereka sehari-hari.
Sepatu mereka memiliki banyak tali yang diikat di sekeliling betis.
Tentara Romawi Kuno juga memiliki sepatu yang sangat khas.
Sepatu ini disebut caligae.
Saat para tentara Romawi kembali dari peperangan dan menang, caligae diberi paku yang berasal dari perunggu, perak, bahkan emas.

Seiring bertambahnya waktu, manusia terus menyempurnakan bentuk sepatu.
Tentunya, hal itu dimaksudkan untuk lebih memberikan kenyamanan bagi para pemakainya.
Lantas, bagaimana sejarah perkembangan sepatu dari masa ke masa?

Tahun 1800 Sepatu beralaskan sol karet pertama dibuat dan dinamakan plimsolls.
1892 Goodyear dan perusahaan sepatu karet dari US Rubber Company, memulai memproduksi sepatu karet dan kanvas yang diberi nama Keds.
1908 Marquis M. Converse mendirikan perusahaan sepatu Converse.
Perusahaan inilah yang membuat sepatu untuk olahraga basket pertama kali.

Sepatu ini pula yang mengubah permainan bola basket lebih dari seabad dan menjadi ikon AS.
1917 Sepatu keds menjadi sepatu atletik pertama yang diproduksi secara massal.
Di kemudian hari, sepatu ini disebut sneaker karena solnya lebih halus dan tidak menimbulkan suara decitan pada kondisi tertentu. 1920 Adi Dassler, pendiri Adidas, mulai memproduksi sepatu olahraga buatan tangan di kamar mandi ibunya.
Ia membuat sepatu tanpa bantuan alat-alat listrik.
1924 Adi dan Rudolph Dassler, dengan bantuan 50 anggota keluarganya, mendaftarkan bisnisnya dengan nama Gebr der Dassler Schuhfabrik di Herzogenaurach, Jerman.

Ini menjadi awal berdirinya Adidas seperti sekarang 1948 Puma Schuhfabrik Rudolf Dassler didirikan.
Sepatu sepak bola pertama Puma digunakan oleh tim sepak bola Jerman Barat.
1950 Sneaker menjadi sepatu pilihan di mana-mana.
 Pasalnya, sepatu ini murah dan mudah diperoleh oleh seluruh anak muda di seluruh dunia.
Selain sneaker, sepatu bertumit tinggi alias stiletto juga menjadi tren di awal 1950-an.

1962 Phil Knight dan Bill Bowerman meluncurkan sepatu atletik berteknologi tinggi (pada masa itu) dengan nama Blue Ribbon Sports (BRS).
Seiring dengan desain dan teknologinya yang baru, pada tahun 1968, nama mereka diganti menjadi Nike.
1970 Platform shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci atau 5—12 sentimeter menjadi incaran pria dan wanita. Era 70-an juga merupakan awal kepopuleran sepatu model bakiak.
1990 Awal era ini diramaikan dengan jenis sepatu bersol rata, berwarna, dan persegi.

1995 Museum Sepatu Bata di Toronto, Kanada, resmi dibuka pada bulan Mei.
1998-2001 Sepatu lars menjadi salah satu sepatu yang populer di Indonesia.
2006-sekarang Model wedges shoes (berbentuk irisan) merupakan model yang populer di kalangan kaum perempuan.
Di samping itu, sepatu-sepatu yang menawarkan kenyamanan bagi para pemakainya mulai menjadi pilihan banyak orang.
(http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/10/asal-usul-sepatu.html)

Selasa, 21 Oktober 2014

League Luncurkan Sepatu dengan Teknologi Ultra-Grip dan Sepatu Khusus Daerah Tropis

KBRN, Jakarta : Setelah dirilis pada akhir tahun 2011, Volans kembali muncul dengan modifikasi fitur baru. League telah melakukan riset yang intensif untuk melahirkan generasi terbaru Volans yang disebut Volans Ultra-Grip. Di awal Juni 2014, Volans Ultra-Grip lahir dengan pengembangan pada rubber dan upper yang menjadikannya lebih dari sekedar sepatu lari yang ringan dan responsif.

Terinspirasi dari cara kerja kaki cicak yang mampu menempel erat pada permukaan vertikal, sepatu dengan teknologi Ultra-Grip akan mencengkeram permukaan lapangan yang rata juga licin.

“Sepatu ini diberi nama Volans Ultra-Grip karena kekuatan sol yang dapat merekat pada permukaan tanah sehingga pemakainya tidak perlu khawatir lagi saat berlari di permukaan yang basah karena air atau minyak,” jelas Prajna Murdaya, Managing Director League.

Area upper atau bagian atas sepatu terbuat dari bahan reflektif yang dapat memendarkan cahaya saat berada di lingkungan dengan penerangan yang minimal. Fitur ini dapat memberikan manfaat keselamatan bagi penggunanya saat berlari di area gelap.

Manfaat ganda di atas akan mendukung kegiatan berlari di malam hari dan di area yang basah akibat hujan ataupun tumpahan minyak. Tidak hanya berlari, sepatu ini juga tepat untuk dipakai beraktivitas sehari-hari.

Sepatu yang namanya diambil dari nama latin rasi bintang Pieces Volans ini merupakan produk signature League untuk kategori sepatu lari. Volans sendiri yang berarti Ikan Terbang terkenal karena menggunakan material mono-mesh pada upper. Lubang mono-mesh Volans membuatnya mampu mengatur sirkulasi udara dan mengurangi kelembaban akibat keringat di kaki. Selain itu, Volans Ultra-Grip tetap mengaplikasi teknologi Cushlite sebagai bantalan midsole sehingga tetap ringan saat berayun.
Memilih sepatu sepak bola yang sesuai dengan kontur lapangan di Indonesia bukan pekerjaan mudah. Pasalnya, kebanyakan sepatu merk luar negeri yang masuk dibuat berdasarkan kondisi lapangan yang umumnya bagus.

Berdasarkan pemikiran itu, League yang merupakan produsen apparel dalam negeri meluncurkan sepatu sepak bola Matrix 2 . Tidak seperti sepatu sepak bola merk luar negeri pada umumnya, sepatu ini dibuat dengan kondisi lapangan di Indonesia.

“Kita tahu pada umumnya kondisi lapangan di Indonesia cukup keras. Untuk itu, di sepatu ini kami menanamkan sebuah teknologi terbaru. Selain membuat kita merasa lebih nyaman saat bermain, sepatu ini juga melindungi dari benturan,” ujar Hartono Wijaya, COO Berca Retail Group yang membawahi League, pada konferensi pers di lapangan PSSI Senayan, Jakarta, Rabu (24/5).

Berbagai kelebihan sepatu ini terdapat pada fitur LPAC yang terdapat di dalamnya. Material outsole yang terdiri dari kombinasi lightweight TPU dan HDR studs mampu meredam benturan saat kaki menginjak permukaan yang keras. Sehingga kemungkinan cedera menjadi semakin kecil. Teknologi tersebut juga membuat sepatu ini terasa ringan saat digunakan.

Soal desain, sepatu ini juga terlihat modern dan futuristis. “Cocok dengan seleraku yang selalu ingin tampil trendi. Matrix 2 sangat pas digunakan kalangan anak-anak muda,” ujar Kim Jeffrey Kurniawan, pemain Persema Malang yang didaulat sebagai duta League.

Usai konferensi pers, Kim bersama duta League lain yakni striker Persija Jakarta, Greg Nwokolo, dan pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, menyempatkan diri melakukan laga eksibisi menghadapi tim selebriti dan wartawan yang datang
(http://www.rri.co.id/post/berita/83079/budaya/league_luncurkan_sepatu_dengan_teknologi_ultragrip.html)
(http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Indonesia/Varia-Warta/League-Luncurkan-Sepatu-Khusus-Daerah-Tropis)

Sepatu Vans

Pada tanggal 16 Maret 1966, Paul Van Doren bersama tiga orang temannya, yaitu Jim Van Doren, Gordy Lee, dan Serge D'Elia membentuk Van Doren Rubber Co, kemudian sekarang kita kenal sebagai Vans. Ternyata sepatu Vans yang memiliki sol yang lengket digilai kalangan skateboarders yang mulai menjamur pada zaman itu, Vans akhirnya menjadi sepatu pilihan mereka dan Vans pun mulai dikenal masyarakat terutama di selatan California.
Di tahun 80an Vans semakin berkembang ke olahraga lain, selain skateboard, mereka mulai dikenal menyediakan sepatu untuk BMX, wakeboarding, motorcross, bahkan surfing, hal ini mereka lakukan untuk bersaing dengan perusahaan sepatu olah raga lainnya. Vans pernah mendapatkan perhatian internasional saat Sean Penn mengenakan Vans dalam film Fast Times at Ridgemont High. Hingga sekarang Vans telah menelurkan lebih dari 60 model termasuk Zapato, Sk8-Hi dan Era yang sangat dikenal diseluruh dunia.
Pada akhirnya Vans bukan saja menjual sepatu namun merambah ke clothing line dan juga aksesoris. Vans yang sangat melekat dengan image extreme sports juga menjadi sponsor bagi atlet-atlet kuat di olah raga ini, sebut saja atlet muda yang sedang naik daun, Shaun White di mana ia berhasil menjadi atlet muda yang berhasil meraih banyak piala dari dua cabang olah raga sekaligus, skateboard dan snowboard.
Selain menjadi sponsor bagi para atlet, Vans juga menjadi sponsor banyak turnamen-turnamen besar dalam olah raga ini, bahkan mereka juga menyelenggarakan turnamen sendiri, Vans Bowl-A-Rama yang menjadi salah satu turnamen extreme sports yang digabungkan dengan konser musik yang sangat besar. Selain Bowl-A-Rama, ada lagi acara extreme sports dan musik yang sangat ditunggu setiap tahunnya, yaitu Vans Warped Tour, sebuah festival yang diadakan Vans dimana para atlet extreme sports dan para musisi rock/punk dari seluruh dunia unjuk kebolehan di beberapa kota. Festival ini telah berlangsung dari tahun 1995 dan menjadi ajang paling besar bagi penggila skateboard, BMX, dan olah raga extreme sports lainnya dan juga bagi penggemar musik punk rock. Oh ya, grup band punk rock asal pulau Dewata, Superman is Dead juga pernah mendapatkan kesempatan manggung di acara tersebut!
Dunia extreme sports yang lekat dengan musik-musik rock dan punk akhirnya membawa Vans menjadi bagian dari kultur genre musik tersebut. Bahkan para musisi lain mulai ikut menjadi penggila Vans dan naturally, para fans band-band punk dan rock ikut menjadi penggila Vans. Bahkan sekarang musisi dari genre lain selain punk/rock juga menjadi penggemar Vans. Musisi-musisi top seperti para personel Blink 182, vokalis Paramore, Hayley Williams, Lupe Fiasco, hingga Bruno Mars kerap terlihat memakai sepatu Vans baik dalam konser bahkan dalam video klip mereka. Vans-pun menjadi brand yang lekat dengan kultur anak muda di seluruh dunia.Tidak terkecuali di Indonesia, Vans menjadi andalan bagi para penggila extreme sports, bahkan banyak diantara mereka yang rela membeli sepatu Vans dari luar negeri karena pilihan yang masih cukup terbatas di Indonesia. Vans sendiri yang sudah menjadi bagian dari kultur anak muda dimana sepatu ini tidak hanya digunakan para penggila extreme sports namun juga digunakan oleh para musisi, dan penggila sneakers tidak akan melewatkan sepatu Vans sebagai bagian dari koleksi mereka
(http://hypershoes.blogspot.com/2013/12/sejarah-sepatu-vans.html)

Sepatu DC

DC

Perusahaan sepatu Amerika, DC Shoes, pertama kali didirikan pada tahun 1993 dan memegang kantor pusatnya di Vista, California. Meskipun awalnya berdiri DC untuk "Droors Pakaian", Quiksilver sejak mengakuisisi perusahaan yang tidak lagi terikat dengan cara apapun untuk Droors, sebuah perusahaan yang sekarang tidak ada lagi.


DC menyediakan sepatu untuk bermain skateboard dan mereka juga memiliki berbagai jenis pakaian, meskipun tidak terbatas pada, kemeja, jaket, celana jeans dan topi untuk laki-laki perempuan dan anak-anak (perempuan juga mencakup garis gaun dan rok). DC bahkan menyediakan berbagai pilihan Snowboards.



Seperti yang diharapkan, sepatu dan pakaian ini sangat populer di komunitas skateboard, mereka juga dipuja oleh banyak tokoh di mata publik. Dari penyanyi dan musisi seperti Lil Wayne dan Mike Shinoda (Linkin Park), termasuk Adam Sandler yang dilaporkan memakai pakaian DC dan sepatu DC di banyak film-filmnya. Travis Barker dari Blink-182 dan 44 yang tidak ketinggalan juga memakai produk DC.

Tetapi produk yang paling populer adalah Sepatu yang tersedia dalam berbagai warna namun setiap sepatu yang diproduksi di DC lebih sering terlihat gaya klasik,adapun produk yang sering di beli adalah sandal wanita dan sepatu bot snowboarding.
(http://qaqashop.blogspot.com/2009/11/dc-perusahaan-sepatu-amerika-dc-shoes.html)

Converse All Star, Digemari Pebasket Sampai Punker

Sepatu itu sangat sederhana. Tingginya semata kaki dilengkapi sol karet empuk berwarna putih dengan garis hitam. Di bagian telapak sebelah dalam terdapat dua lubang sirkulasi udara. Bagian depan luar dia atas jari kaki dilapisi bahan kenyal itu. Dengan warna bahan kanvas hitam kontras jahitan berwarna putih. Buat ukuran zaman itu sangat nyaman dipakai, pun hingga sekarang. Ya, itu adalah Converse Chuck Taylor All-Star.

Pabrik sepatu itu tidak pernah membayangkan kesuksesan semanis itu. Sejak didirikan pada 1908 di Malden, Negara Bagian Massachusetts oleh Marques Mills Converse mereka fokus membuat sepatu khusus musim dingin berbahan karet buat semua kalangan. Tujuh tahun kemudian mereka baru merambah dunia olahraga dengan membuat sepatu tenis, seperti dilansir www.wikipedia.org.

Dua tahun setelah membuat sepatu tennis, seorang pemain basket, Charles Hollis Taylor atau akrab disapa Chuck Taylor datang ke pabrik Converse. Dia mengeluh lantaran sepatu dia pakai tidak nyaman buat digunakan bermain basket.

Hasil bincang-bincang antara Chuck dan Bob Pletz, manajer olahraga, melahirkan ide pembuatan alas kaki khusus basket. Idenya adalah membuat sepatu nyaman buat diajak berlari ke mana saja, tanpa banyak jahitan, mudah dikendalikan, dan aman bagi para pemain. Saat itu saingan mereka hanya sepatu buatan A.G. Spalding yang sudah diproduksi selama dua dekade. Maka diluncurkanlah produk pertama Converse pada 1917.

Saat pertama kali diluncurkan, Converse hanya terdiri dari tiga jenis warna, yakni kanvas dan sol hitam, putih-putih dengan garis jahitan merah dan biru, serta badan sepatu dari kulit.

Desain sepatu basket awal Converse masih sangat sederhana. Tidak sampai setahun, Chuck merasa perlu memperbaiki performa alas kaki itu, utamanya mencegah cedera. Akhirnya lapisan kanvas pada bagian tumit ditambah lagi menjadi lebih tebal. Nama Chuck dan tanda tangannya pun disematkan pada logo sepatu.

Dalam waktu cepat, popularitas sepatu basket Converse meroket. Banyak atlit memuji kenyamanan dan ketangguhan alas kaki itu. Pabrik pun kebanjiran order. Selain itu Chuck Taylor didaulat menjadi penjual dan juru bicara merek itu.

Selain menjual produk, Converse menunjukkan kepedulian mereka terhadap perkembangan olahraga basket dengan membuat acara pelatihan bola basket ke seluruh Amerika.

Setelah sukses merambah dunia basket banyak atlit internasional melirik alas kaki itu buat dipakai di ajang Olimpiade. Pemerintah Amerika pun sempat mengontrak Converse buat menyediakan sepatu latihan kepada seluruh serdadu Negeri Paman Sam itu pada masa Perang Dunia II.

Di era 1960an, sepatu Converse tidak hanya tenar di dunia. Rupanya beberapa kalangan mulai dari musisi punk hingga pemain papan luncur hati tertambat dengan model sepatu sederhana itu. Alas kaki itu seolah simbol bagi kaum kreatif dan anti-kemapanan.

Meski perusahaan itu sempat terpuruk di era 1970an, tapi Converse tidak lekang dimakan zaman, bahkan makin populer. Tak pelak alas kaki fenomenal itu pun tidak hanya menjadi ikon olahraga tapi juga budaya populer, sampai saat ini.
(http://travel.kapanlagi.com/artikel/belanja/658-converse-all-star-digemari-pebasket-sampai-punker.html)

The Story Behind : New Balance

Diantara rangkaian label-label sneaker yang mendunia, New Balance memiliki fans-nya tersendiri. Modelnya yang cenderung klasik, membuat gaya sepatu ini tergolong timeless alias nggak basi dimakan waktu. Bagaimanakah sejarah awal dari sneaker ikonik ini?
New Balance logo
New Balance Athletic Shoe (NBAS) atau lebih dikenal dengan singkatnya New Balance, adalah sebuah perusahaan sepatu dari Amerika yang berdiri sejak tahun 1906. Meskipun telah berdiri selama lebih dari seabad, perusahaan ini tetap berdiri kuat dan bahkan telah berkembang hingga menjadi salah satu pembuat sepatu olahraga terbesar di dunia.
Perusahaan ini didirikan oleh William J. Riley, seorang imigran Inggris di Massachusetts, yang memulai usaha barunya di Boston. Konon suatu ketika, Riley pernah mengamati dan mempelajari bagaimana seekor ayam dapat berdiri dan bergerak stabil dengan cakar kakinya.
Riley penasaran dengan bagaimana kaki ayam, yang hanya didukung oleh tiga titik cakar, mampu mendukung berat tubuhnya. Dari sanalah beliau kemudian menerapkan konsep tersebut dalam wujud sepatu dengan tiga titik utama yang menjadi segitiga keseimbangan.
Pada tahun 1927, Riley merekrut seorang salesman bernama Arthur Hall untuk membantunya memasarkan sepatu buatannya tersebut. Arthur Hall berhasil memasarkan sepatu-sepatu tersebut kepada orang-orang yang membutuhkannya, yaitu mereka yang bekerja sepanjang hari di atas kakinya.
Karena pencapaiannya tersebut, Hall ditetapkan sebagai partner bisnis resmi dari New Balance di tahun 1934. Setelah masa kepemimpinan Riley berakhir, beliau lah yang memegang kendali penuh atas New Balance. Dua puluh tahun berselang, Arthur Hall menjual perusahaan tersebut kepada putrinya, Eleanor, (dan suaminya Paul Kidd). Pasangan suami istri ini berhasil menjalankan perusahaan ini dan mengembangkannya dengan sangat baik di pasaran.
trackster
Tahun 1960, Eleanor dan Paul Kidd memperkenalkan Trackster, sepatu lari dengan performa tinggi pertama di dunia. Sepatu ini memiliki sol berpola khusus dan memiliki ukuran lebar yang variatif, sehingga sesuai dengan kebutuhan atlit di banyak bidang. Trackster kemudian banyak digunakan oleh para atlit, terutama atlit-atlit universitas di penjuru Amerika. Hal ini semakin melebarkan sayap dan membesarkan nama dari New Balance.
Sayangnya, kesuksesan dari pasangan ini tidak bertahan begitu lama. Eleanor dan Paul kurang menggempurkan marketing campaign yang baik untuk mempertahankan nama New Balance. Mereka akhirnya memutuskan untuk menjual perusahaan tersebut kepada Jim Davis, yang kala itu bekerja sebagai penjabat di perusahaan tersebut.
Di masa itu, perusahaan New Balance hanya terdiri dari enam orang yang membuat tiga puluh pasang sepatu setiap harinya dan melakukan penjualan melalui pemesanan lewat pos dengan beberapa ritel sepatu di Amerika. Jim menjunjung komitmen untuk menjaga tradisi dari perusahaan, yaitu dengan memberikan pelayanan dan kualitas produk yang terbaik. Di bawah kepemimpinan Jim, kemajuan dari New Balance bergerak sangat pesat. New Balance berhasil menjadi sebuah perusahaan global yang besar.
new balance 574
Hingga kini, meskipun kepemimpinan telah kembali diambil alih orang lain, New Balance memiliki fans tersendiri yang setia dengan rancangan klasik dari New Balance. Kenyamanan sepatu dan performa yang ditawarkan, membuat sepatu ini juga menarik perhatian golongan kultur street wear terutama dari para pemain skateboard yang kini dapat menikmati lini khusus dari New Balance untuk pemain skateboard
(http://kvltmagz.com/the-story-behind-new-balance/)

Sepatu Futsal Adidas

Salah satu pilihan sepatu untuk sepak bola dalam ruangan (futsal) adalah sepatu adidas. Dengan berbagai varian warna menarik sepatu futsal adidas menjadi salah satu merek yang direkomendasikan.Untuk produk sepak bola dalam ruangan sepatu adidas terbaru telah hadir yaitu adidas predator. Dengan kualitas kulit yang tinggi  serta dengan lapisan sintetis untuk memproduksi bahan-bahan dengan perlindungan tingkat tinggi dan tahan lama, serta tingkat kenyamanan saat mengenakan, Anda akan mendapatkan sensasi luar biasa. Dengan spesifikasi di atas wajar jika sepatu adidas Predator menjadi pilihan utama anda. Dari sisi gaya dan daya tahan sepatu ini juga sudah memenuhi standar umum dalam suaatu produk.
Generasi 8 dari adidas' memiliki lima sisi alas kaki, super sala 8 telah jelas berevolusi banyak sejak seri sala pertama yang dirilis beberapa tahun terakhir. Super sala 8 terutama ditargetkan untuk 5 sisi sebagai rentang pertengahan sepatu futsal. Kisaran sala saat ini memiliki dua model yang tersedia, rentang pertengahan 'super sala', dan high end 'atas sala'.

Sepatu Futsal 
Berat hanya 278 gram, super sala 8 adalah sepatu futsal ringan yang pernah kami uji. Berat yang ringan adalah terutama disebabkan oleh kenyataan bahwa ada jumlah nylon mesh yang digunakan pada permukaan sisi dan lidah atas. Mesh nilon memberikan ventilasi maksimum dan akan menambah keren kaki pemain, dan sangat berguna pada suhu yang panas. Di sisi lain, kekurangan nylon mesh adalah tingkat ketahanan yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan-bahan lain seperti kulit atau kulit sintetis. Lapisan tekstil jauh lebih rentan terhadap luka dibandingkan dengan bahan kulit atau bahan sintetis, meskipun demikian nylon mesh memberikan ventilasi yang layak.
Sisi atas dan sisi luas permukaan diliputi oleh kulit sintetis, bukan murni kulit kanguru yang ada pada sepatu yang lebih mahal. Terlepas dari tingkat menurunkan kenyamanan, bahan kulit sintetis baru pasti jauh lebih tahan lama daripada versi sala sebelumnya, dan memiliki tebal padding di dalam bagian yang menyentuh kaki pemain.
Wilayah midsole terdiri dari pre-molded EVA bantalan yang disertai dengan memasukkan tumit adiPRENE yang menyediakan jumlah dukungan yang layak untuk wilayah tumit. Ada juga sebuah topi kaki karet yang sangat berguna saat kaki melakukan ladang tembak atau lulus, yang cukup umum dalam permainan futsal.

Terakhir, outsole di bawah permukaan terbuat dari karet resin yang tidak standar, yang kami dapati sehingga menjadi sangat kasar dan kaku, dibandingkan dengan permukaan yang sedikit lengket dan fleksibel yang ada pada Nike T3. Alur tunggal di bagian bawah berarti bahwa sepatu dapat digunakan pada permukaan rumput astro tanpa menyebabkan slip atau kehilangan pegangan. Berdasarkan itu semua kami merasa bahwa super sala 8 akan berada di rumah di permukaan rumput astro dan permukaan keras yang dipoles. Dengan harga yang kompetitif, berbagai skema warna, dan kegunaan fitur ganda, super sala 8 pasti memiliki nilai tinggi dan kenyamanan, terutama untuk pemain tingkat menengah. 
(http://jasaartikelindo.blogspot.com/2012/09/sepatu-futsal-adidas.html)

Sejarah Sepatu

Sepatu mungkin bukan barang asing bagi kita. Namun sepatu ternyata juga menyimpan sejarah panjang dan menarik.

Para ahli sejarah memperkirakan bahwa sepatu pertama kali dibuat pada zaman Es atau sekitar 5 juta tahun lalu. Sepatu itu dibuat dari kulit hewan. Sepatu primitif (kuno) dalam jumlah besar pernah ditemukan di pedalaman Missouri, Amerika Serikat (AS). Diperkirakan sepatu itu berasal dari 8000 Sebelum Masehi (SM). Sepatu lainnya juga pernah ditemukan di pegunungan Prancis dan kemungkinan berasal dari 3300 SM.

Selain dari kulit binatang, ada juga sepatu yang terbuat dari rumput atau semak. Gunanya, untuk melindungi kaki dari teriknya sinar matahari atau dinginnya suhu. Selain di Missouri, ditemukan juga alas kaki yang berasal dari peradaban Mesir Kuno, Viking, dan China kuno.

Alas kaki yang berasal dari Mesir Kuno, berhiaskan gambar yang sangat indah. Alas kaki tersebut merupakan milik raja Mesir. Alas kaki pada saat itu digunakan untuk menunjukkan status sosial penggunanya. Di zaman itu, hanya para bangsawan dan orang-orang kayalah yang mampu untuk memakai sepatu.

Masyarakat Yunani Kuno juga memiliki alas kaki yang sangat menunjang kegiatan mereka sehari-hari. Sepatu mereka memiliki banyak tali yang diikat di sekeliling betis. Tentara Romawi Kuno juga memiliki sepatu yang sangat khas. Sepatu ini disebut caligae. Saat para tentara Romawi kembali dari peperangan dan menang, caligae diberi paku yang berasal dari perunggu, perak, bahkan emas.

Perkembangan Sepatu
Seiring bertambahnya waktu, manusia terus menyempurnakan bentuk sepatu. Tentunya, hal itu dimaksudkan untuk lebih memberikan kenyamanan bagi para pemakainya. Lantas, bagaimana sejarah perkembangan sepatu dari masa ke masa? Jawabannya dapat kamu simak pada penjelasan berikut ini:

1800 - Sepatu beralaskan sol karet pertama dibuat dan dinamakan plimsolls.
1892 - Goodyear dan perusahaan sepatu karet dari US Rubber Company, memulai memproduksi sepatu karet dan kanvas yang diberi nama Keds.
1908 - Marquis M. Converse mendirikan perusahaan sepatu Converse. Perusahaan inilah yang membuat sepatu untuk olahraga basket pertama kali. Sepatu ini pula yang mengubah permainan bola basket lebih dari seabad dan menjadi ikon AS.
1917 - Sepatu keds menjadi sepatu atletik pertama yang diproduksi secara massal. Di kemudian hari, sepatu ini disebut sneaker karena solnya lebih halus dan tidak menimbulkan suara decitan pada kondisi tertentu.
1920 - Adi Dassler, pendiri Adidas, mulai memproduksi sepatu olahraga buatan tangan di kamar mandi ibunya. Ia membuat sepatu tanpa bantuan alat-alat listrik.
1924 - Adi dan Rudolph Dassler, dengan bantuan 50 anggota keluarganya, mendaftarkan bisnisnya dengan nama Gebr der Dassler Schuhfabrik di Herzogenaurach, Jerman. Ini menjadi awal berdirinya Adidas seperti sekarang
1948 - Puma Schuhfabrik Rudolf Dassler didirikan. Sepatu sepakbola pertama Puma digunakan oleh tim sepakbola Jerman Barat.
1950 - Sneaker menjadi sepatu pilihan di mana-mana. Pasalnya, sepatu ini murah dan mudah diperoleh oleh seluruh anak muda di seluruh dunia. Selain sneaker, sepatu bertumit tinggi alias stiletto juga menjadi tren di awal 1950-an. 1962 - Phil Knight dan Bill Bowerman meluncurkan sepatu atletik berteknologi tinggi (pada masa itu) dengan nama Blue Ribbon Sports (BRS). Seiring dengan desain dan teknologinya yang baru, pada tahun 1968, nama mereka diganti menjadi Nike.
1970 - Platform shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci atau 5—12 sentimeter menjadi incaran pria dan wanita. Era 70-an juga merupakan awal kepopuleran sepatu model bakiak.
1990 - Awal era ini diramaikan dengan jenis sepatu bersol rata, berwarna, dan persegi.
1995 - Museum Sepatu Bata di Toronto, Kanada, resmi dibuka pada bulan Mei.
1998-2001 - Sepatu lars menjadi salah satu sepatu yang populer di Indonesia.
2006-sekarang - Model wedges shoes (berbentuk irisan) merupakan model yang populer di kalangan kaum perempuan. Di samping itu, sepatu-sepatu yang menawarkan kenyamanan bagi para pemakainya mulai menjadi pilihan banyak orang
(http://www.sejarahkita.web.id/2010/10/sejarah-sepatu.html)

Selasa, 14 Oktober 2014

NIKE memperkenalkan NIKE FLYKNIT AIR MAX

Flyknit Air Max akhirnya datang juga di Indonesia. Hampir setahun setelah kedatangan Flyknit, Untuk pertama kalinya, Nike menggabungkan inovasi dari teknologi Flyknit dengan bantalan yang empuk dari Air Max.

Flyknit Air Max 2014 - Male
Flyknit Air Max 2014 – Male
Nike Flyknit memudahkan para desainer untuk meningkatkan support dan ruang di bagian atas sepatu, hasil yang superior dan ringan.

Varian Flyknit Max 2014
Varian Flyknit Max 2014
Nike Air Max terbaru membuat sepatu lari Anda lebih ringan, fleksibel dengan bantalan yang empuk dan mempunyai gradasi dua warna. Desainer Nike memanfaatkan masukan dari pelari dan data dari Nike Sports Research Lab untuk memaksimalkan fleksibilitas dan mengurangi beban di bagian outsole. Untuk meningkatkan desain, para desainer menggunakan alur fleksibilitas yang unik untuk mendukung transisi yang mulus. Dengan menggunakan desain dari outsole Waffle yang telah diperbarui, para desainer berhasil mengurangi beban total dari sepatu ini.

Flyknit Air Max 2014 Female
Flyknit Air Max 2014 Female
Flyknit Air Max adalah salah satu inovasi terbaru dari franchise Air Max yang legendaris. Nike Air Max 1 yang original adalah sepatu pertama yang menonjolkan visibile air dan merevolusi industri sepatu atlit, mengubah pandangan orang terhadap sepatu running. Beberapa tahun berikutnya, sepatu Air Max menjadi lambang dari gaya dan performa running itu sendiri.
Nike_FlyKnit_AirMax_Dual_Gender_770x270
Anda tidak perlu menunggu lama untuk mencoba model terbaru Nike Running ini. The Flyknit Air Max dan Air Max 2014 sudah tersedia di Nike Store Grand Indonesia dan Nike Store Pacific Place.

 (http://dunialari.com/nike-memperkenalkan-nike-flyknit-air-max/)

Selasa, 07 Oktober 2014

Jangan Sembarang Memilih Sepatu Sport

Jangan Sembarangan Memilih Sepatu Sport
Sepatu sport atau sepatu olahraga adalah sepatu yang sebenarnya wajib dipakai saat seseorang melakukan olah raga. Sebagian orang beranggapan jika berolah raga tanpa sepatu atau bertelanjang kaki lebih menyehatkan karena permukaaan tanah yang tidak rata dapat memijat simpul-simpul refleksi pada kaki. Benarkah pendapat ini?

Pentingnya Sepatu Olahraga
Para ahli selalu menyarankan memakai sepatu saat olahraga  karena kaki akan mendapat tekanan yang lebih berat saat berolahraga, jika tidak memakai alas kaki akan rentan cedera. Cedera pada kaki juga dapat membahayakan tulang-tulang kecil penyusun telapak kaki, apalagi jika olah raga yang dilakukan lumaya berat dan dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
Orang-Orang kadang juga tidak memilih sepatu sport yang tepat, padahal sepatu sport yang tidak tepat akan beresiko menyebabkan kaki cepat lelah dan cedera. Tidak semua sepatu sport dipasaran memiliki kualitas dan bentuk yang tepat. Sepatu yang tepat bagi kaki seseorang mungkin saja tidak tepat bagi kaki orang lain. Mengapa demikian? Setiap orang mempunyai jenis bentuk kaki yang bisa saja berbeda-beda. Inilah alasan mengapa semua sepatu sport belum tentu cocok bagi semua orang.

Perhatikan Bentuk Kaki Anda
Secara umum bentuk kaki dikelompokkan menjadi tiga, yaitu normal, supination dan  pronation. Penjelasan tentang bentuk-bentuk  kaki tersebut seperti dibawah ini.

Bentuk Kaki
Bentuk Kaki

  • Bentuk kaki normal
    • Kaki normal adalah kaki yang tegak dan tempat bertumpu kaki adalah tumit dan telapak kaki depan. Bentuk kaki ini dapat memakai sepatu yang desainnya seimbang. Kaki bentuk ini akan menggunakan tumit dan kaki bagian depan untuk bertumpu, sehingga perhatikan selalu bagian tumit dan telapak kaki depan
  • Bentuk kaki supination
    • Bagi Anda yang mempunyai kaki yang cenderung melengkung ke arah luar, sehingga kedua kaki Anda akan membentuk huruf O jka dirapatkan berarti Anda mempunyai bentuk kaki supination. Letak tumpuan pada kaki seperti ini berada di sisi luar telapak kaki. Anda harus memperhatikan sepatu yang akan Anda pilih untuk kaki jenis ini. Sepatu yang empuk dengan outsole atau shock dispersion akan mengurangi resiko cedera. Pemakaian sepatu yang salah untuk kai ini dapat mengakibatkan nyeri dari leher, punggung, atau lutut saat atau sesudah olahraga.
  • Bentuk Kaki Pronation
    • Bentuk kaki ini adalah kebalikan dari supination. Kaki cenderung melengkung ke arah sisi dalam kaki sehingga tumpuan lebih banyak jatuh ke telapak kaki kaki tengah. Jika dilihat seksama, telapak kaki pronation akan cenderung lebih datar. Bentuk kaki ini juga mudah cedera jika sepatu yang digunakan tidak cocok. Sepatu olahraga dengan midsole atau foot bridge akan membantu mengurangi resiko cedera nyeri setelah olahraga seperti nyeri lutut atau nyeri pinggul. 
(https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1998462997182104962#editor/target=post;postID=7400912238295866619)